Sebuah posting atas nama Anonymous di YouTube mengajak lakukan peretasan Facebook.
Dalam situs yang diunggah (upload) di YouTube, pesan yang mengatasnamakan Anonymous itu mengatakan, walau Rancangan Undang-Undang SOPA dan PIPA ditunda, hak kebebasan berinternet masih dalam ancaman.
"Perang online telah dimulai antara Anonymous, masyarakat, dan pemerintah Amerika Serikat," tulis pesan di YouTube itu. "Untuk kalian yang belum mengetahui, masih ada ACTA atau Anti-Counterfeiting Trade Agreement," lanjutnya.
Mengapa Facebook menjadi sasaran? Posting di YouTube itu menjawab, "Ini cukup untuk memperlihatkan kami tidak main-main." Menurut dia, Facebook merupakan bukti salah satu situs yang memiliki pertahanan baik, dan server sebanyak 60 ribu server.
Dalam melakukan serangan, pesan di YouTube itu mengancam akan melancarkan serangan L-O-I-C atau Low Orbit Ion Cannon. Ini merupakan tool yang digunakan untuk mengirim banjir trafik ke target yang dijadikan sasaran.
Karena memahami sulitnya menyerang puluhan ribu server Facebook, pesan atas nama Anonymous pun kemudian mengajak melakukan serangan secara bersama-sama. Waktunya pun telah ditentukan, 28 Januari 2012, pukul 12.00.
"Lima hari persiapan... Dengan cara itu... Kami akan memiliki armada yang lebih kuat untuk berjuang mempertahankan hak-hak kami," tulisnya.
Tapi, kemudian, sebuah akun Twitter yang selama ini dianggap akun Anonymous membantah melalui tweet-nya. Akun @anonops itu malah menyebut ancaman terhadap Facebook itu sebagai kebohongan yang dilakukan media massa.
"Again we must say that we will not attack #Facebook! Again the mass media lie," tulis akun Twitter @anonops.
Sebelumnya, sebuah posting di YouTube yang mengatasnamakan Anonymous juga pernah mengeluarkan ancaman untuk menyerang Facebook pada 5 November 2011. Tapi, ancaman itu tidak terbukti.
Pesan yang disampaikan dalam video YouTube itu juga terkesan janggal. Karena, mengutip CNet, pendiri Facebook Mark Zuckerberg selama ini dikenal sebagai orang yang menentang adanya Rancangan Undang-Undang (RUU) SOPA.
Meski menyebut serangan terhadap Facebook sebagai sebuah kebohongan, akun @anonops tetap memberikan pernyataan penolakan terhadap ACTA. (art)
• VIVAnews
0 komentar:
Posting Komentar